My Doctoral Defense

On June 15, 2017, I successfully defended my dissertation in an open examination of doctoral promotion of the Universitas Indonesia led by the Dean of the Faculty of Social and Political Sciences. In the defense, I presented my dissertation entitled “Isu Diskresi dalam Kasus Korupsi Kepala Daerah yang Ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Periode 2004-2010 dan Telah Memiliki Kekuatan Hukum Tetap” or “Issues on Discretion in Corruption Case by Head of Regions that Handled by the Corruption Eradication Commission in 2004-2010 and have permanent legal force” The dissertation summary in Bahasa Indonesia can be accessed here

Opini tentang Reklamasi di Jakarta

kompas 1 desember 2015

Kompas hari ini pada halaman pertama (1 Desember 2015) diantaranya membahas tentang Reklamasi di Jakarta.

Dari konteks manajemen perkotaan plus koordinasi lintas pemerintah maka beberapa hal patut dikomentari:

1. Bagaimana RTRW darat harus berpadu dengan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) di DKI jakarta. Apakah DKI sudah ada? Sepertinya belum, padahal 2 rencana ini sangat terkait dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain

2. Koordinasi lintas pemerintah pusat dan daerah. Kawasan utara jakarta adalah kawasan strategis nasional. Maka peran pusat dan daerah menjadi urgen

3. Pengambilan kebijakan reklamasi utara jakarta apakah sudah mengikuti pola pengambilan kebijakan yang tepat dan berbasis data atau kondisi faktual. Jangan hanya mengikuti prosedur formal tapi juga aspek materialnya lebih penting lagi

4. Apakah pemerintah sudah menetapkan prioritas penggunaan ruang di jakarta. Tergantung pada kebijakan jangka panjang. Jakarta sebagai pusat perdagangan dan lalu lintas sebagai poros maritim misalnya. Berarti penggunaan ruang harus prioritas untuk infrastruktur pelabuhan. Jangan dikompetisikan untuk marina dan property. Sebab jika demikian maka ruang yang terbatas akan semakin terdegradasi

5. Sudah sepatutnya setiap kebijakan pemerintah memperhatikan hak-hak masyarakat luas. bukan hanya elit masyarakat. betul jakarta harus jadi kota modern tapi sudah seharusnya juga punya ciri khas…disini daya enterpreneurship pemda diuji

6. Proses pengambilan kebijakan reklamasi ini sudah seharusnya bebas kepentingan kelompok tertentu (yang serakah) yang menghalalkan segala cara termasuk praktek-praktek KKN. agar kebijakan yang diambil clear.

7.moral hazard dan asimetri informasi harua diminimalisir. Saatnya mendorong transparansi dan akuntabilitas. Termasuk mengukur dengan tepat eksternalitas ekonomi, sosial, lingkungan dan bahkan politik dalam pengambilan kebijakan reklamasi. Mulai dari perencanaan, perizinan, pelaksanaan sampai pada pengawasan dan pengendalian

About

SSRNORCID IDResearcherID; Google Scholar; Microsoft Academic; Research Gate; AcademiaSINTA; Publons; Scopus; Mendeley

Prof. Dr. Teguh Kurniawan, S.Sos, M.Sc, CSRS, CPC is Head of the Public Administration Department at Faculty of Administrative Science, University of Indonesia. His current academic rank is Guru Besar (Professor) in the field of Public Governance.

Teguh was born in Jakarta, exactly in an area called Cilincing in the outskirt of Northern Jakarta on 26 June 1976. Teguh resolves both educational kindergarten, primary school, secondary school, and high school in schools in the surrounding Cilincing, ranging from PGRI Kindergarten branch Cilincing (1980-1982), Cilincing State Primary School 09 (1982-1988), State Secondary School 143 Jakarta (1988-1991), and State High School 52 Jakarta (1991-1994).

After graduating from high school, Teguh continues his studies in Public Administration at the Faculty of Social and Political Sciences, the University of Indonesia in 1994 and completed his undergraduate education in January 2000. After completing his undergraduate education, Teguh continues a master’s degree program in geography at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, the University of Indonesia in the period 2000-2001. After following the master of geography program during two semesters, in September 2001 Teguh decide to leave the program and choose to continue studying M.Sc in Urban Environmental Management at Wageningen University and Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS), the Netherlands through STUNED scholarship. The M.Sc education is taken for 18 months and graduated in January 2003. Teguh holds a Doctorate in Administrative Sciences from the Faculty of Social and Political Sciences, the University of Indonesia in June 2017.

Back from the Netherlands, Teguh continues his career as an assistant lecturer at his alma mater (University of Indonesia) until appointed as a permanent lecturer in December 2003. At the University of Indonesia, in addition to teaching, Teguh also active in conducting various research activities, community service, and publish a variety of scientific work. Besides at the University of Indonesia, Teguh also had taught at several other universities such as the State Intelligence College and the Graduate Program University of Muhammadiyah Jakarta. Outside his duties as a lecturer and a researcher, Teguh also active as a consultant in a number of institutions including CIDA-GTZ SFGG for the consultancy activities in the National Development Planning Agency and as a research fellow at The Habibie Center.

Teguh currently married with Epakartika and have been blessed with two sons named Muhammad Al Fatih Kurniawan and Shalahuddin Al Ayyubi Kurniawan.

For more detailed information, please refer to Latest_CV_TeguhKurniawan.